DEFINISI / PENGERTIAN KREATIVITAS oleh :ESTY KUSTANTY (0807010024)

BAB I

PENDAHULUAN

 

  1. a.      Latar Belakang Masalah

Dalam kehidupan ini kreativitas sangat penting, karena kreativitas merupakan suatu kemampuan yang sangat berarti dalam proses kehidupan manusia.  Kreativitas manusia melahirkan penciptaan besar yang mewarnai sejarah kehidupan umat manusia dengan karya-karya spektakulernya.

Kreativitas tidak hanya sekedar keberuntungan tetapi merupakan kerja keras yang disadari.  Kegagalan bagi orang yang kreatif hanyalah merupakan  variabel pengganggu untuk keberhasilan. Dia akan mencoba lagi, dan mencoba lagi hingga berhasil.  Orang yang kreatif menggunakan pengetahuan yang kita semua memilikinya dan membuat lompatan yang memungkinkan, mereka memandang segala sesuatu dengan cara-cara yang baru.

Kreatifitas merupakan suatu bidang kajian yang kompleks, yang menimbulkan berbagai perbedaan pandangan. Perbedaan definisi kreativitas yang dikemukakan oleh banyak ahli merupakan definisi yang saling melengkapi. Sudut pandang para ahli terhadap kreativitas menjadi dasar perbedaan dari definisi kreativitas. Definisi kreativitas tergantung pada segi penekanannya, kreativitas dapat didefinisikan kedalam empat jenis dimensi sebagai Four P’s Creativity, yaitu dimensi Person,Proses, Press dan Product sebagai berikut :

1.Definisi kreativitas dalam dimensi Person
Definisi pada dimensi person adalah upaya mendefinisikan kreativitas yang berfokus pada individu atau person dari individu yang dapat disebut kreatif.

Guilford menerangkan bahwa kreativitas merupakan kemampuan atau kecakapan yang ada dalam diri seseorang, hal ini erat kaitannya dengan bakat. Sedangkan Hulbeck menerangkan bahwa tindakan kreatif muncul dari keunikan keseluruhan kepribadian dalam interaksi dengan lingkungannya. Definisi kreativitas dari dua pakar diatas lebih berfokus pada segi pribadi.

2. Kreativitas dalam dimensi Process
Definisi pada dimensi proses upaya mendefinisikan kreativitas yang berfokus pada proses berpikir sehingga memunculkan ide-ide unik atau kreatif.

Utami Munandar menerangkan bahwa kreativitas adalah sebuah proses atau kemampuan yang mencerminkan kelancaran, keluwesan (fleksibititas), dan orisinalitas dalam berpikir, serta kemampuan untuk mengelaborasi (mengembangkan, memperkaya, memperinci), suatu gagasan. Pada definisi ini lebih menekankan pada aspek proses perubahan (inovasi dan variasi). Selain pendapat yang diuraikan diatas ada pendapat lain yang menyebutkan proses terbentuknya kreativitas sebagai berikut :

Wallas (1976) dalam Reni Akbar-Hawadi dkk, 2001 mengemukakan empat tahap dalam proses kreatif yaitu :
Tahap Persiapan; adalah tahap pengumpulan informasi atau data sebagai bahan untuk memecahkan masalah. Dalam tahap ini terjadi percobaan-percobaan atas dasar berbagai pemikiran kemungkinan pemecahan masalah yang dialami.
Inkubasi; adalah tahap dieraminya proses pemecahan masalah dalam alam prasadar. Tahap ini berlangsung dalan waktu yang tidak menentu, bisa lama (berhari-hari, berbulan-bulan, bertahun-tahun), dan bisa juga hanya sebentar (hanya beberapa jam, menit bahkan detik). Dalam tahap ini ada kemungkinan terjadi proses pelupaan terhadap konteksnya, dan akan teringat kembali pada akhir tahap pengeraman dan munculnya tahap berikutnya.
Tahap Iluminasi; adalah tahap munculnya inspirasi atau gagasan-gagasan untuk memecahkan masalah. Dalam tahap ini muncul bentuk-bentuk cetusan spontan, seperti dilukiskan oleh Kohler dengan kata-kata now, I see itu yang kurang lebihnya berarti “oh ya”.
Tahap Verifikasi; adalah tahap munculnya aktivitas evaluasi tarhadap gagasan secara kritis, yang sudah mulai dicocokkan dengan keadaan nyata atau kondisi realita.

Dari dua pendapat ahli diatas memandang kreativitas sebagai sebuah proses yang terjadi didalam otak manusia dalam menemukan dan mengembangkan sebuah gagasan baru yang lebih inovatif dan variatif (divergensi berpikir).

3. Definisi Kreativitas dalam dimensi Press/dorongan
Definisi dan pendekatan kreativitas yang menekankan faktor press atau dorongan, baik dorongan internal (diri sendiri) berupa keinginan dan hasrat untuk mencipta atau bersibuk diri secara kreatif, maupun dorongan eksternal (dari lingkungan sosial dan psikologis). Definisi Simpson (1982) dalam S. C. U. Munandar 1999, merujuk pada aspek dorongan internal dengan rumusannya sebagai berikut :

“The initiative that one manifests by his power to break away from the usual sequence of thought”

Mengenai “press” dari lingkungan, ada lingkungan yang menghargai imajinasi dan fantasi, dan menekankan kreativitas serta inovasi. Kreativitas juga kurang berkembang dalam kebudayaan yang terlalu menekankan tradisi, dan kurang terbukanya terhadap perubahan atau perkembangan baru.

4. Definisi Kreativitas dalam dimensi Product
Definisi pada dimensi produk merupakan upaya mendefinisikan kreativitas yang berfokus pada produk atau apa yang dihasilkan oleh individu baik sesuatu yang baru/original atau sebuah elaborasi/penggabungan yang inovatif.

Definisi yang berfokus pada produk kreatif menekankan pada orisinalitas, seperti yang dikemukakan oleh Baron (1969) yang menyatakan bahwa kreatifitas adalah kemampuan untuk menghasilkan/menciptakan sesuatu yang baru. Begitu pula menurut Haefele (1962) dalam Munandar, 1999; yang menyatakan kreativitas adalah kemampuan untuk membuat kombinasi-kombinasi baru yang mempunyai makna sosial. Dari dua definisi ini maka kreatifitas tidak hanya membuat sesuatu yang baru tetapi mungkin saja kombinasi dari sesuatu yang sudah ada sebelumnya.

Dari berbagai pengertian yang dikemukakan oleh para ahli untuk menjelaskan makna dari kreativitas yang dikaji dari empat dimensi yang memberikan definisi saling melengkapi. Untuk itu kita dapat membuat berbagai kesimpulan mengenai definisi tentang kreativitas dengan acuan beberapa pendapat yang dikemukakan oleh para ahli.
Dari beberapa uraian mengenai definisi kreativitas yang dikemukakan diatas peneliti menyimpulkan bahwa:
“Kreativitas adalah proses konstruksi ide yang orisinil (asli), bermanfaat, variatif (bernilai seni) dan inovatif (berbeda/lebih baik)”.

 

BAB 11

PEMBAHASAN

Pengertian Kreativitas..

Secara konvensional Kreativitas didefinisikan dengan pendekatan tiga P yaitu pendekatan: – pribadi yang kreatif, – proses kreatif -, – dan produk kreatif. Kemudian timbul pandangan baru yang menyatakan bahwa pendekatan press juga penting untuk memahami Kreativitas.

1. Pendekatan Proses Kreatif

–     Kreativitas adalah suatu proses yang menghasilkan sesuatu yang baru, apakah suatu gagasan atau suatu objek dalam suatu bentuk atau susunan yang baru (Hurlock 1978).

–     Proses kreatif sebagai “munculnya dalam tindakan suatu produk baru yang tumbuh dari keunikan individu di satu pihak, dan dari kejadian, orang-orang, dan keadaan hidupnya dilain pihak” (Rogers, 1982)

Penekanan pada : – aspek baru dari produk kreatif yang dihasilkan

– aspek interaksi antara individu dan lingkungannya / kebudayaannya

–     Kreativitas adalah suatu proses upaya manusia atau bangsa untuk membangun dirinya dalam berbagai aspek kehidupannya. Tujuan pembangunan diri itu ialah untuk menikmati kualitas kehidupan yang semakin baik (Alvian, 1983)

–     Kretaivitas adalah suatu proses yang tercermin dalam kelancaran, kelenturan (fleksibilitas) dan originalitas dalam berfiir (Utami Munandar, 1977).

–     Guilford (1986) menekankan perbedaan berfikir divergen ( disebut juga berfikir kreatif) dan berfikir konvergen.

Berfikir Divergen : bentuk pemikiran terbuka, yang menjajagi macam-macam kemungkinan jawaban terhadap suatu persoalan/ masalah.

Berfikir Konvergen: sebaliknya berfokus pada tercapainya satu jawaban yang paling tepat terhadap suatu persoalan atau masalah

Dalam pendidikan formal pada umumnya menekankan berfikir konvergen dan kurang memikirkan berfikir divergen.

Torrance (1979) menekankan adanya ketekunan, keuletan, kerja keras, jadi jangan tergantung timbulnya inspirasi.

Torrance (1955, 1988) Kreativitas didefinisikan sebagai proses yang menyerupai langkah-langkah dalam metode ilmiah, yaitu:

a. Memahami adanya kesulitan, masalah kesenjangan informasi, elemen yang hilang, sesuatu yang menyimpang (askew).

b. Memperkirakan dan merumuskan hipotesis tentang perbedaan-perbedaan.

c. Menilai dan mengetes perkiraan (guesses) dan hipotesis

d. Memperbaiki dan mengetes kembali

e. Mengkomunikasikan hasil.

Definisi Torrance tersebut bersifat unik karena meliputi seluruh langkah-langkah kreatif mulai dari menemukan masalah sampai dengan menyampaikan hasil.

2. Pendekatan Produk Kreatif

Definisi yang terfokus pada produk kreatif menekankan unsur orisinalitas, kebaruan, kebermaknaan.

Definisi yang menekankan kebaruan seperti dikemukakan (Baron, 1969 dalam Davis 1993: 47) “Creativity may be defined, quite simply, as the ability to bring something into existence”. “Kreativitas dapat didefinisikan sangat sederhana sebagai kemampuan menciptakan sesuatu yang baru”.

Sedang yang menekankan pada orisinalitas, misalnya pernyataan Mason (1960) sebagai berikut: “Creativeness in the best senseof word, requires two things: an original concept, or “idea”, and benefit someone”. “Kreativitas dalam pemahaman yang paling baik mempersyaratkan dua hal: suatu konsep atau ide yang orisinal dan suatu keuntungan bagi seseorang.

Dan definisi yang menekankan pada kebermaknaan dikemukakan oleh Haefle (1962), sebagai berikut: “Creativity is defineed as the ability to make new combination of social worth”. Kreativitas dapat didefinisikan sebagai kemampuan membuat kombinasi baru yang bermakna sosial.

– Kreativitas sebagai kemampuan untuk menghasilkan sesuatu yang baru (1965).

– Kecuali unsur baru, juga terkandung peran faktor lingkungan dan waktu (masa). Produk baru dapat disebut karya kreatif jika mendapatkan pengakuan (penghargaan) oleh masyarakat pada waktu tertentu (Stein, 1963). Namun menurut ahli lain pertama-tama bukan suatu karya kreatif bermakna bagi umum, tetapi terutama bagi si pencipta sendiri.

– Kreativitas atau daya kreasi itu dalam masyarakat yang progresif dihargai sedemikian tingginya dan dianggap begitu penting sehinnga untuk memupuk dan mengembangkannya dibentuk laboratorium atau bengkel-bengkel khusus tang tersedia tempat, waktu dan fasilitas yang diperlukan (Selo Sumardjan 1983).

Beliau mengingatkan pentingnya bagian Desain dan Penelitian dan Pengembangan sebagai bagian yang vital dari suatu industri

3. Pendekatan Pribadi Kreatif       

Menurut Hullbeck (1945 dalam Heru Basuki 2005) pribadi kreatif didefinisikan sebagai “Creative action is an imposing ofe one’s own whole personality on the environment in a unique and characteristic way”. Tindakan kreatif mucul dari keunikan keseluruhan kepribadian dalam interaksi dengan lingkungannya.

Menurut Steinberg (1988) terdapat tiga segi dalam kreativitas (three-facet model of creativity). Ia menyatakn kreativitas merupakan pertemuan yang khas antara tiga atribut psikologis yaitu: intelegensi, gaya kognisi (cognitive style) dan kepribdian atau motivasi.

– Kreatifitas merupakan ungkapan unik dari seluruh pribadi sebagai hasil interaksi individu, perasaan, sikap dan perilakunya.

– Kreatifitas mulai dengan kemampuan individu untuk menciptakan sesuatu yang baru. Biasanya seorang individu yang kreatif memiliki sifat yang mandiri. Ia tidak merasa terikat pada nilai-nilai dan norma-norma umum yang berlaku dalam bidang keahliannya. Ia memiliki system nilai dan system apresiasi hidup sendiri yang mungkin tidak sama yang dianut oleh masyarakat ramai.

Dengan perkataan lain:

“Kreativitas merupakan sifat pribadi seorang individu (dan bukan merupakan sifat social yang dihayati oleh masyarakat) yang tercermin dari kemampuannya untuk menciptakan sesuatu yang baru (Selo Soemardjan 1983).

4. Pendekatan Pendorong Kreativitas

Setiap orang memiliki potensi kreatif dalam derajat yang berbeda-beda dan dalam bidang yang berbeda-beda. Potensi ini perlu dipupuk sejak dini agar dapat diwujudkan. Untuk itu diperlukan kekuatan-kekuatan pendorong, baik dari luar (lingkungan) maupun dari dalam individu sendiri.

Menurut Simpson dalam Vernon (1982 dalam Heru Basuki 2005) dorongan internal merupakan: ”The initiative that one manifest by his power to break away from the usual sequence of thought”. Inisiatif yang dimanifestasikan dengan dorongan untuk keluar dari seluruh pemikiran yang biasa,

Perlu diciptakan kondisi lingkungan yang dapat memupuk daya kreatif individu, dalam hal ini mencakup baik dari lingkungan dalam arti sempit (keluarga, sekolah) maupun dalam arti kata luas (masyarakat, kebudayaan). Timbul dan tumbuhnya kreativitas dan selanjutnya berkembangnya suatu kreasi yang diciptakan oleh seseorang individu tidak dapat luput dari pengaruh kebudayaan serta pengaruh masyarakat tempat individu itu hidup dan bekerja (Selo Soemardjan 1983)

Mengenai dorongan dari lingkungan, ada lingkungan yang tidak menghargai imajinasi atau fantasi dan menekan Kreativitas dan inovasi. Kreativitas juga tidak akan berkembang dalam budaya yang terlalu menekan konformitas dan tradisi dan kurang terbuka terhadap perubahan atau perkembangan baru.

Tetapi ini tidak cukup, masyarakat dapat menyediakan berbagai kemudahan, sarana dan prasarana untuk menumbuhkan daya cipta anggotanya, tetapi akhirnya semua kembali pada bagaimana individu itu sendiri, sejauh mana ia merasakan kebutuhan dan dorongan untuk bersibuk diri secara kreatif, suatu pengikatan untuk melibatkan diri dalam suatu kegiatan kreatif, yang mungkin memerlukan waktu lama. Hal ini menyangkut motivasi internal.

KESIMPULAN

Dari pembahasan makalah ini dapat disimpulkan sebagai berikut:

  1. Kreativitas manusia melahirkan pencipta besar yang mewarnai sejarah kehidupan umat manusia dengan karya-karya spektakulernya.
  2. Kreativitas dahulu dianggap sebagai ”anugrah yang ajaib”, yang hanya dimiliki oleh segelintir orang.  Sekarang kita tahu bahwa kecerdasan merupakan anugrah ajaib yang dimiliki semua orang.  Menguraikan kekuatan kecerdasan kreatif hanyalah masalah memahami bagaimana melakukannya
  3. Kreativitas adalah kemampuan seseorang untuk melahirkan sesuatu yang baru, baik berupa gagasan maupun karya nyata, baik dalam bentuk cirri-ciri aptitude maupun non aptitude, baik dalam karya baru maupun kombinasi dengan hal-hal yang sudah ada, yang semuanya itu relatif berbeda dengan apa yang telah ada sebelumnya.
  4. Kreativitas bisa dimiliki semua orang dengan membangun potensi kreatif dalam dirinya

DAFTAR  PUSTAKA

http://aadesanjaya.blogspot.com/2010/05/Pengertian kreativitas.html..

http://sunartombs.wordpress.com/2009/08/09/pengertian-kreativitas-kreativitas;;pengertian kreativitas2010-2011/.com

http://obedan.wimamadiun.com/2008/03/05/ekonomipengertian/////atau/////definisi kreativitas.html..

Tentang psikologikreativitasump

merupakan tempat untuk menampung kreativitas mahasiswa psikologi ump
Pos ini dipublikasikan di Uncategorized. Tandai permalink.

Tinggalkan komentar